Kamis, 07 April 2011

SOSKAMZAR DALAM KEBERSAMAAN


(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 4)
Awalnya seperti sebuah paksaan. Padahal jelas sebuah kebutuhan dari selururh rangkaian yang mesti dijalani masyarakat dalam sebuah aksi penanggulangan kemiskinan. Awalnya adalah sebuah keniscayaan. Padahal jelas beragam kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa sudah terbiasa dilakukan oleh masyarakat. Awalnya adalah sebuah cibiran. Padahal jelas sebuah tantangan yang dapat menghasilkan berbagai dampak dan pengaruh bagi siapapun yang di dalamnya melibatkan diri secara total, Pelibatan diri dengan penuh kesadaran dan ikhlas.
Adalah cita-cita bahwa Soskamzar harus terus berlanjut. Apapun bentuknya dan kapanpun waktunya serta di kelurahan manapun tempatnya. Satu hal, pelaksana utamanya adalah masyarakat yang dimotori oleh BKM. Melalui Soskamzar telah terjalin silaturahim dan keceriaan. Terlepas ada kekurangan di berbagai hal. Sisi profesionalisme dalam sebuah event sudah dapat ditangkap oleh masyarakat, khususnya BKM. Pembelajaran tentang pentingnya sebuah perencanaan, menjadi bekal berharga dalam merangkai langkah selanjutnya. Pembelajaran tentang bagaimana pentingnya dan sangat besar pengaruhnya dari sebuah ‘benih kebaikan’ yang telah kita tanam. Sebuah benih kepercayaan.
BKM Jatiwaringin dapat menggelar Lomba Masak Bersama Forvita Margarine. Kegiatan dilaksanakan pada 4 Desember 2010. Bertempat di area kantor kelurahan, lomba diikuti oleh lebih dari 30 pasang peserta. Menu yang dilombakan adalah Menu Tahu, Tempe dan Nasi Goreng.
BKM Rasa Asih kelurahan Jatirasa kecamatan Jati Asih, lokasi non PAKET, tidak mau ketinggalan. Peninjauan kegiatan Soskamzar yang digelar BKM Bakti Mandiri kelurahan Jatisari, berbuah kemauan untuk menggelar RWT dalam kemasan beda. Ada rembug di dalam ruangan dan kemeriahan di luar ruangan. Di Sabtu, 18 Desember 2010, acara digelar. Perencanaan yang tidak optimal, mengakibatkan kegiatan di luar ruangan tidak berjalan dengan maksimal. Peserta Lomba Mewarnai dengan sponsor Stimuno, hanya diikuti 16 peserta. Panitia harus mengganti produk yang telah disiapkan. Lomba Masak bersama Forvita Margarine gagal dilaksanakan. Pihak Forvita yang telah memasang tenda, soundsystem, kompor, alat memasak, organ tunggal, spanduk, umbul-umbul dan perlengkapan lainnya, menuntut balik pihak panitia. Acara serupa dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung pihak BKM, harus digelar pada Desember 2010. Tidak boleh lepas untuk dilaksanakan di 2011.
Bersama Forum BKM kecamatan Jati Asih, BKM Rasa Asih dapat menggelar kegiatan Lomba Masak bersama Forvita. Perbaikan telah dilakukan. Persiapan lebih matang. Acara dapat digelar pada 25 Desember 2010. Diikuti lebih dari 50 pasang peserta, acara dibuka oleh Sekretaris Lurah Jati Asih. BKM sekecamatan Jati Asih jadi peserta. Tidak ketinggalan Tim PNPM dan Adv turut pula menjadi peserta. Usai acara, Forvita menyatakan kepuasannya.
Hiruk pikuk Piala AFF 2010, dibidik BKM Durenjaya dengan menggelar Nonton Bareng di area kantor kelurahan. Acara digelar pada 29 Desember 2010 selepas kegiatan RWT. Lomba Tarik Tambang, game, kuis dan doorprize menjadi daya tarik tersendiri selain layar lebar yang telah terpasang di atas panggung. Acara digelar pukul 16.00 WIB. Dalam Lomba Tarik Tambang, Tim Kelurahan menjadi juara, mendapat hadiah uang sejumlah Rp. 100.000. Tim Ojeg menjadi Runner Up dengan hadiah uang sejumlah Rp. 50.000. Sementara Tim Adv, tidak dapat berbuat banyak. Takluk 2 : 0 di tangan Tim kelurahan. Selepas maghrib, massa mulai menyemut. Jualan sponsor berupa Fatigon Spirit, C-Plus dan Mixagrip diburu warga. Hadiah berupa HP, payung, Jam dinding, tas ransel, tas pensil dan mug menjadi daya tarik. Meski Tim Garuda menang 2 : 1 dan tidak jadi juara, warga tetap puas karena dapat hiburan dan berbagai hadiah.
Melalui Soskamzar, banyak senyum yang terkembang. Meski ada senyum yang tertahan dan tak dapat dilepaskan, sebuah ungkapan kecewa pada juri karena tidak juara atau pada pihak sponsor karena tidak terpilih untuk mendapat doorprize dalam sebuah undian. Melalui Soskamzar, banyak tawa dan canda yang lepas bebas. Terhibur dengan guyonan dan atraksi yang digelar oleh panitia dan sponsor. Melalui Soskamzar, terbentuk sebuah kegiatan ekonomi. Umpama pasar kaget yang ternyata masyarakat dapat melaksanakannya dengan beragam kegiatan. Melalui Soskamzar, ungkapan akhir dari seorang warga menjadi demikian berharga dan membanggakan.
“Kami telah mencoba. Kami telah berbuat. Sebatas kami bisa. Selain kami akan dapat BLM, melalui Soskamzar kami dihibur dan diajak untuk ceria. Plus dapat hadiah. Melalui Soskamzar, kebersamaan kami semakin kuat. Kekompakan kami semakin nyata. Terima kasih atas Soskamzar yang sudah dilaksanakan di kelurahan kami”.
Ke depan, terbersit agenda besar. Tunggu tanggal mainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys