Selasa, 14 Juni 2011

Terbebas dari Jerat Rentenir


Terbebas dari Jerat Rentenir


Oleh:
Yuliani Purnamasari 
SF Tim 01 Kota Bekasi      .
P2KP Advanced
Pinah Sutedi (42 tahun) sudah hampir 20 tahun berusaha menghidupi keluarganya—seorang istri dan dua anak. Namun, selama itu pula, tidak sedikitpun ia bisa menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk tabungan atau cadangan risiko.
Sudah beragam usaha dijalaninya, mulai dari berdagang sayur keliling, jasa jual tanah, gorengan maupun kelontong, tapi apa daya, kehidupan berjalan penuh dengan kecemasan ketika menyadari di jam dan waktu tertentu, ia sudah harus menyiapkan setoran guna memenuhi tagihan para rentenir, yang saat itu berjumlah 3 - 4 orang.

Satu tagihan berkisar antara Rp20.000 - Rp30.000, berarti total setoran yang harus disiapkan mencapai Rp110.000 - Rp130.000 per hari!
Jika dagangan cukup ramai, semua tagihan itu bisa terpenuhi. Seringnya ia malah harus memutar otak dan mencari tambahan usaha lain ketika usaha rutin yang sudah dijalani sepi pembeli dan tidak mencapai target.
Upaya yang bisa dilakukan adalah mengambil setoran dari modal usaha yang dimiliki. Akhirnya, sudah pasti modal yang terpakai sangat lama untuk kembali lagi. Yang sering terjadi adalah modal habis dan usaha terhenti. Begitu yang selalu terjadi setiap hari. Yang tersisa hanya lelah dan kemuraman seiring malam semakin larut. Kerja keras dilakukan, doa pun tak terhenti diucapkan, agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tapi semua hanya terasa bagai impian saja.
Salah seorang tetangga dekat Bapak Pinah adalah Ibu Indrawati, yang dikenal dengan nama Ibu Tulus. Beliau adalah Koordinator BKM Rasa Asih periode 2008 – 2011. Beliau merasakan betul kesulitan tetangganya itu.
Dibantu dua orang relawan di RW 04, beliau berinisiatif mengajukan pinjaman KUR ke BRI, tepatnya setelah mendapatkan sosialisasi dari Forum BKM Kota bahwa BKM/LKM bisa langsung mengajukan pinjaman dalam bentuk perorangan atau kelompok ke BRI guna mendapatkan dana KUR.
Beruntung upaya ini disambut baik, bahkan segera direalisasikan oleh BRI Unit Jatikramat, pada 12 April 2011. Bapak Pinah berhak mendapatkan dana KUR BRI sebesar Rp5 juta, tanpa jaminan. Pinjaman KUR diberikan secara seremonial di Aula Kelurahan Jatirasa, dihadiri Lurah Jatirasa H. Sujito, beberapa orang pimpinan kolektif BKM Rasa Asih serta para relawan.
Saat ini usaha yang sedang dijalani Bapak Pinah adalah berjualan nasi uduk, dibantu istri dan seorang keponakan. Pinjaman sebesar Rp5 juta itu dialokasikan sebagai berikut, Rp 3,5 juta digunakan untuk menutup semua sangkutan ke rentenir, Rp1 juta untuk tambahan modal usaha, asuransi Rp 94.000 dan untuk kas UPK sebesar Rp100.000 (sebagai modal yang akan digulirkan untuk para peminjam usaha kecil). Sisa pinjaman sebesar Rp306.000 disimpan sebagai cadangan resiko.
Pendapatan bersih Rp 150.000 bisa didapatkan sehari dalam kondisi penjualan normal. Kalau ramai, bisa lebih. Tentu Pak Pinah harus pandai-pandai menyisihkannya guna memenuhi kewajiban cicilan ke BRI sebesar Rp467.230 per bulan selama jangka waktu pinjaman 12 bulan, dengan bunga 1,025%
Kini kehidupan berjalan normal kembali. Setidaknya Pak Pinah bisa beristirahat dan berpikir tenang setelah sehari penuh bekerja keras. Beruntung pula anaknya yang sulung sudah bekerja. Pak Pinah beserta istri dan si bungsu dapat menikmati hasil kerja kerasnya selama ini. Tekadnya pun bulat untuk tidak berurusan dengan rentenir lagi.
Baginya, itu bagian dari masa lalu. Saat ini Pak Pinah hanya ingin menyongsong masa depan menjadi lebih baik sambil membesarkan si bungsu hingga berhasil mencapai cita-cita yang tak pernah Pak Pinah raih.
Bagian yang terpenting dalam hidupnya adalah agar kehidupan anak-anaknya harus lebih baik daripada dirinya. Ia berharap semoga selalu diberikan kesehatan, agar bisa bekerja dengan semangat dan tenang.
Tentu di luar sana masih banyak Pak Pinah-Pak Pinah lain dengan hidup yang mungkin lebih sulit dari Pak Pinah di atas. Kami berharap agar mereka semua bisa terbebas dari jerat para rentenir. (Korkot Bekasi P2KP Advanced)
Informasi lebih lanjut terkait artikel ini, silakan hubungi:  
  • Yuliani Purnamasari (SF Tim 01 Kota Bekasi), HP. 081572058428
  • Ibu Indrawati/Tulus (Koordinator BKM Rasa Asih), HP. 081806755995.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys