Kamis, 07 April 2011

“ALHAMDULILLAH....JALAN KAMI TIDAK BECEK LAGI!!!”

“ALHAMDULILLAH....JALAN KAMI TIDAK BECEK LAGI!!!”

Kelurahan Jatisari, yang terletak di Kecamatan Jatiasih dengan titik koordinat 6,30 LS dan 1070 BT dan berbatasan langsung dengan sebelah Timur Kelurahan Jatiranggon, sebelah Barat Kabupaten Bogor, sebelah Selatan Kelurahan Jatirangga dan sebelah Utara Kelurahan Jatiluhur,merupakan salah satu wilayah yang penduduknya mayoritas bermata-pencaharian di bidang perdagangan. Sebagian besar pedagang di Kelurahan Jatisari berjualan keliling yang setiap harinya membutuhkan akses jalan. Namun, karena masih banyaknya jalan di wilayah Kelurahan Jatisari berupa tanah, sehingga setiap kali hujan turun jalan-jalan becek dan sulit untuk dilalui. Membuat para pengguna jalan apalagi para pedagang terhambat kegiatannya.
Tidak heran jika masyarakat Kelurahan Jatisari mengangkat masalah perbaikan jalan sebagai isu sentral dalam pembangunan di bidang lingkungan. Maka, ketika BKM Kelurahan Jatisari mendapat Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) Tahap II, masyarakat segera mengusulkan perbaikan jalan sebagai prioritas utama sesuai yang tercantum dalam Program Jangka Menengah (PJM) Pronangkis. Kemudian, masyarakat bersama BKM membentuk Panitia Kemitraan (PAKEM) yang beranggotakan 12 orang. Terdiri atas tokoh masyarakat, BKM, karang taruna, PKK, LPM, Pemerintah Kelurahan dan Dinas setempat. Mereka sepakat menamai PAKEM Margasari 1.
PAKEM Margasari 1, dibantu Dinas setempat melakukan survai dan pengukuran di lapangan guna memperoleh gambaran untuk penyusunan proposal. Dalam survai tersebut dihasilkan empat titik pengerjaan perbaikan jalan yang berada di empat RW, yaitu RW 02, RW 03, RW 05 dan RW 06 dengan kebutuhan biaya total Rp. 187.000.000. Sumber dana yang digunakan terdiri dari dana PAKET sebesar Rp.93.500.000 ditambah swadaya sebesar Rp.18.700.000 dan APBD Kota Bekasi Rp.74.800.000. Volume kegiatan mencakup 1.050 x 2 x 0,10 m.

Dana swadaya masyarakat sebagian besar dalam bentuk non-tunai, seperti tenaga kerja, sumbangan material bahan bangunan dan juga konsumsi selama pengerjaan perbaikan jalan. Ini disebabkan karena pengerjaannya dilakukan dalam bentuk gotong-royong antara panitia dengan masyarakat. Lama pengerjaan sekitar satu bulan.
Pelaksanaan kegiatan PAKEM Margasari 1 diawali dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Walikota, DR. H. Rahmat Effendi, M.Si pada 21 Januari 2010. Acara dihadiri oleh Staf Ahli Walikota, Satker, Dinas, Pokja PAKET, Camat dan seluruh Lurah di wilayah Kecamatan Jati Asih. Acara juga dimeriahkan dengan sambutan siswa SDN III Jatisari dan Tim Marawis RW 2. Kehadiran Wakil Walikota dan pejabat lainnya, memunculkan semangat, keyakinan dan kebanggaan pada BKM dan PAKEM serta umumnya pada masyarakat kelurahan Jatisari.
Melalui 4 tahapan pencairan, yaitu pada 16 Januari 2010 (Penarikan I), 26 Januari 2010 (Penarikan II), 5 Februari 2010 (Penarikan III) dan 22 Februari 2010 (Penarikan IV), 4 titik kegiatan jalan lingkungan di 4 RW dapat kami selesaikan. Hasilnya cukup membanggakan. Pengerjaan perbaikan jalan dalam PAKET II ternyata melebihi target awal. Yakni, terjadi pengembangan sepanjang 50 meter (setara biaya Rp. 8 juta). Perbaikan jalan ini melewati sekitar 440,5 meter tanah masyarakat yang sepakat dihibahkan dengan nilai Rp.135.525.000. Sehingga, total swadaya yang direalisasikan senilai Rp.179.038.000, dari yang semula direncanakan berjumlah Rp.18.700.000.
Dengan terbangunnya sebagian sarana jalan di wilayah kami, kini warga Kelurahan Jatisari tidak khawatir lagi apabila hujan turun.
BKM BAKTI MANDIRI
Drs Subagyono (021 – 95232215)
Rika Kartika (021 – 99649625)
Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi.

OUT OF THE BOX


Come Out Of The Box. Raises ideas. Be creative. Make something different and more valuable. Salah satunya dalam acara Peletakan Batu Pertama. Pemikirannya, membuat acara tersebut beda dari biasanya.Tidak sama dengan yang umum terjadi, yaitu melulu dengan laporan dan sambutan kemudian di lokasi proyek meletakkan paving, batu belah, batu bata atau adukan pasir dan semen. Selesai.
Kegiatan rehab Rutilahu di kelurahan Durenjaya dilaksanakan melalui PNPM MP dan PAKET. Hingga saat ini telah direalisasikan 40 unit, 24 unit melalui PAKET dan 16 unit melalui PNPM MP. Rehab Rutilahu menjadi prioritas pertama dalam Renta dan Program Kerja LKM Durenjaya dan sangat didukung oleh Lurah Durenjaya. Melalui PAKEM Griya Firdaus, LKM Durenjaya melakukan rehab Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) sejumlah 14 unit dalam PAKET III. Total pendanaan Rp. 198.000.000 dengan rincian Rp. 64.000.000 (PAKET), Rp. 76.000.000 (APBD) dan Rp. 58.000.000 (Swadaya).
Peletakan batu pertama kegiatan rehab Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) PAKET III kelurahan Durenjaya kecamatan Bekasi Timur, rencananya akan dilaksanakan pada 27 Januari 2011. Penjadwalan mengalami perubahan terkait padatnya agenda pihak pemkot. Mundurnya jadwal tersebut, memberikan peluang pada LKM dan Tim Adv untuk melakukan loby pada pihak Entrostop, mitra dalam Soskamzar. Selanjutnya Pokja PAKET menetapkan Lounching Rutilahu Durenjaya dilaksanakan pada 5 Februari 2011.
Pada 1 Februari 2011, bertempat di teras Masjid Al – Maghfiroh RT 4 RW 6, dilakukan rapat kecil. Dihadiri LKM, PAKEM Griya Firdaus, Pengurus RT dan RW serta pelaksana proyek, rapat menghasilkan beberapa kesepakatan. Haji Epi bertanggung jawab untuk menyediakan 1 unit tenda. Mulyana selaku ketua PAKEM Griya Firdaus, akan mengerahkan 50 siswa SDN Durenjaya III. PAUD Al – Maghfiroh yang dikepalai oleh Ibu Imas, akan menurunkan 30 siswa dalam kegiatan lomba mewarnai. Slamet, staf kelurahan, bertanggung jawab dalam pengadaan bambu untuk umbul-umbul dan soundsystem. Para Ketua RT dan RW, bertugas untuk mendatangkan warga dan Tim Marawis dari majelis taklim setempat.
Pada 3 Februari 2011, dilakukan pemasangan umbul-umbul, banner dan spanduk. Umbul-umbul PNPM MP hasil Soskamzar, terpasang mulai dari awal Jalan Ampera Gang Padat Karya. Spanduk PAKET menjadi backrop di teras Masjid Al – Maghfiroh, tempat utama berlangsungnya acara. Bendera kecil “Ayo Peduli Membangun Bumi Patriot” sejumlah 50 pcs, disiapkan oleh Tim Adv untuk dikibarkan oleh para siswa.
Di bawah rintik hujan, 5 Februari 2011, Wakil Walikota DR. H. Rahmat Effendi, M.Si hadir beserta tamu lainnya. Turut hadir, yaitu Camat Bekasi Timur, SKPD dan DPRD. Kehadiran mereka disambut lambaian para siswa yang mengenakan seragam pramuka dan shalawat nabi yang dibawakan oleh Tim Marawis RW 6. Acara dimulai dengan laporan LKM, laporan Pokja PAKET, sambutan dan arahan Wawako. Acara ditutup dengan doa yang dibawakan oleh alim ulama RW 6.
Usai acara, Wawako berkenan meninjau kegiatan lomba mewarnai. Beliau melakukan sedikit dialog dengan salah satu peserta. Selanjutnya Wawako dan tamu lainnya mengunjungi rumah Ibu Uki Tukiyem, 1 dari 3 rumah yang direhab di RW 6. Taruna Widi Sakti Kalijaga, Fasilitator Teknik Tim Adv dan Mulyana memberikan penjelasan pada Wawako terkait kegiatan rehab tersebut. Sebelum meninggalkan lokasi, Wawako menyempatkan diri untuk melakukan neplok pada dinding rumah Ibu Uki Tukiyem.
Pada pukul 10.30 WIB, selepas Wawako dan tamu lainnya meninggalkan RW 6, acara dilanjutkan dengan game, kuis dan serah terima bantuan dari Entrostop. Muhammad Irsyad selaku Koordinator Lapangan, menyerahkan dana sejumlah Rp. 600.000 untuk rehab Rutilahu, souvenir 5 set, kaos 10 pcs, alat tulis 30 set dan piala pada peserta lomba. Pihak BNI yang datang di pengujung acara, diwakili Hika Kurnia Virgiantono – staf Marketing, juga berkenan menyerahkan 7 set souvenir pada LKM.
In rain, we pray, in order to do more for the community. Any kind is that simple.

SOSKAMZAR DALAM MIMPI


(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 2)
Mimpi pertama dialami koorkot Tim Adv. Selepas pertemuan dengan Kepala Pemasaran Bank Jabar Banten Syariah pada 21 Oktober 2010, peristiwa tersebut rupanya terbawa tidur. Suatu hari koorkot diminta datang ke bank tersebut. Sungguh sebuah anugerah, pihak bank menambah partisipasinya dalam kegiatan Soskamzar yang akan digelar di 8 kelurahan, yaitu dana senilai Rp. 5 juta (dalam bentuk ribuan dimasukkan dalam sebuah tas ransel) plus 10 karung beras untuk sembako murah. ”Silakan bapak bawa. Beras tersebut juga suatu bentuk partisipasi kami dalam Soskamzar”demikian disampaikan pegawai bank. ”Tapi belum diberi merk atau tulisan. Gimana jika ditulis saja ’Maryana Ahmad’?
Tas ransel berisi uang Rp. 5 juta dan beras dibawa koorkot. Begitu keluar dari bank, koorkot berjumpa dengan H. Fachrurraji, koordinator BKM Seruni kelurahan Sukatani kecamatan Cimanggis. Terjadilah obrolan yang cukup panjang. Maklum, perjumpaan terakhir adalah November 2001 saat koorkot pertama kali bertugas P2KP di Kota Depok. Sang BKM berbaik hati mau mengantar koorkot menuju kostannya menggunakan sepeda motor bak yang dikendarainya. Tiba di mulut gang, koorkot tersadar bahwa tas ransel tertinggal. Dimintanya sang BKM untuk kembali ke lokasi semula. Selanjutnya, koorkot terbangun dari tidurnya. Tas ransel berisi uang hilang di alam mimpi.
Mimpi kedua dialami Zaenal Arifin (Fasilitator CD) dan Taruna Widi Sakti Kalijaga (Fasilitator Teknik). Tim Adv sedang berjibaku bersama panitia Soskamzar di kelurahan Jatiwaringin pada Jumat, 26 November 2010.Setelah menyiapkan berbagai hal, Taruna pulang lebih awal menuju basecamp. Beberapa jam kemudian, keduanya telah terlelap dalam tidurnya. Di larut malam, secara tidak sengaja, keduanya berpapasan di area dapur di depan pintu wc. “Lho, Pa Zae udah pulang toh” demikian kata Taruna. Pa Zae merasa heran, “Lha, tadi kan yang buka pintu Taruna. ”O ya!!”Keduanya kembali tidur. Esok harinya, Pa Zae bercerita bahwa dia begitu bahagia manakala dirinya sudah berada di Basecamp. Hal tersebut berawal dari kejadian di Jatiwaringin yang terbawa mimpi, yaitu kebelet pipis. Estela yakin bahwa dirinya sudah ada di basecamp, ia segera ke WC dan kemudian berpapasan dengan Taruna.
Mimpi ketiga dialami SF Tim Adv. Sudah maklum bagi yang lainnya, jika ada kegiatan malam, sang SF pamit paling awal untuk kembali pulang. Sang SF baru sembuh dari sakitnya, yaitu gejala demam berdarah sehingga trombositnya sering turun. Jelang Soskamzar di kelurahan Arenjaya yang dilaksanakan pada 4 Desember 2010, Tim Adv siaga hingga dini hari terkait belum datangnya mitra dari Entrostop yang akan memasang tenda, spanduk dan umbul-umbul. Hingga tengah malam, pihak Entrostop belum muncul. Akhirnya, Zaenal Arifin, fasilitator CD ditanam di lokasi. Sang SF menuju basecamp. Beberapa menit kemudian sudah lelap dalam tidurnya hingga muncul sebuah igauan “Taruna tolong bukakan pintu. Pa Zae ada di luar”. Sebuah kekhawatiran dari sang SF, sementara Zaenal sudah tertidur lelap di sebelahnya. Demikian tutur Taruna yang sempat terganggu tidurnya dengan igauan sang SF.

SOSKAMZAR DALAM CITA-CITA


(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 3)
Setelah tergambar keyakinan bahwa Soskamzar dapat digelar di 8 kelurahan, pilihan harus diambil. Soskamzar akan digelar di setiap akhir pekan, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Teknical meeting untuk setiap kelurahan harus dilaksanakan minimal H-3. Pemasangan tenda, spanduk, umbul-umbul dan perlengkapan lainnya, harus disiapkan H-1 dan terkadang sampai dini hari. Mobilitas Tim Adv di bulan November mencapai titik tertinggi. Hari Jumat di kelurahan A, hari Sabtu Soskamzar di kelurahan A dan persiapan Soskamzar di kelurahan B, kemudian hari Minggu Soskamzar di kelurahan B. 20 dan 21 November, 27 dan 28 November, serta 4 dan 5 Desember merupakan 6 hari terberat karena Soskamzar dilaksanakan berurut.
Spanduk, umbul-umbul, baliho, stiker dan bentuk iklan di berbagai tempat, selalu diplesetkan dengan agenda Soskamzar. Angkot No. 2 jurusan Bekasi – Pondok Gede, di kaca belakang terpasang stiker iklan Bazaar Bangunan. Sebuah pasar memasang iklan Bazaar Murah bahan sembako. Sebuah mall memasang iklan Obral HP. Sejauh mata dilepaskan, maka tampilan yang ada hanya ”SOSKAMZAR”.
Kesibukan Soskamzar, ternyata memberikan dampak positif pada Tim Adv. Kreativitas Zaenal Arifin, Fasilitator CD, untuk menjadi seorang FOTOGRAFER semakin terasah. Soskamzar seolah menjadi media baginya untuk semakin mantap dan handal dalam memegang kamera. Mengabadikan berbagai kegiatan dari berbagai sudut dan dengan beragam gaya melakukan jepretan mautnya.
Dampak positif berikutnya, dirasakan oleh Siti Umamah, fasilitator MK. Cita-citanya di masa kecil, menjadi guru, tersalurkan secara maksimal dalam Soskamzar melalui Lomba Mewarnai, Puisi dan Busana. Pembuatan nametag bagi setiap peserta dan penjurian, dilakukannya dengan sepenuh hati.
Bagi Taruna Widi Sakti Kalijaga, Fasilitator Teknik, kehandalannya dalam aplikasi semakin liar. Bersama koorkot, berbagai media Soskamzar, yaitu stiker, leaflet, spanduk dan umbul-umbul adalah kreasinya.
Lain halnya bagi Purnomo Wahyu Aji, sang SF. Soskamzar menjadi pelampiasannya untuk menjadi MC di panggung terbuka. Duet bersama panitia setempat ia lakoni di kelurahan Jatiwaringin, Jatisari, Jatiraden dan Margajaya. Heboh dan noraknya sang SF, sungguh luar biasa. Layak mendapat lima jempol. Hehe.
Lantas apa dampak yang dirasakan oleh Erfan Susanto, askot Infra? O lala, ia menyimpan bakat terpendam untuk menjadi seorang kameramen dalam sebuah film. Handycam yang dimilikinya, menjadi senjata andalan yang selalu dibawanya dalam kegiatan Soskamzar. Eiit, ternyata ia hanya menjalankan profesinya di 3 kelurahan. Di gelaran Soskamzar terakhir, ia tersungkur sakit karena terlalu capek setelah mengikuti game Fatigon Spirit.
Apa yang dilakukan Yandi Nugraha, asmandat Tim Adv. Ternyata ia piawai membawa Kotak Peduli Mentawai dan Merapi. Meski hanya hadir di 5 kelurahan, keuletannya berbuah. Dalam kondisi badan yang kurang fit sekalipun, Yandi bergerilya dari satu stan ke stan lainnya. Berhadapan dengan satu peserta untuk kemudian menghadapi peserta lainnya. Dari satu titik ke titik lainnya dalam area Soskamzar. Bersama Agung Santoso, askot Infra PNPM MP, ia berhasil menghimpun dana sejumlah Rp. 1.380.000.
Sudah semua? O, ada yang belum. Ema Iklima Dini, askot MK Tim Adv. Soskamzar bagi ibu berkarir di PNPM diawali dari UPK ini, adalah sebuah pusat belanja yang demikian luas. Sponsor yang akan hadir dalam Soskamzar, pintu yang harus dilalui adalah dirinya. Penghimpunan dana selama Soskamzar, adalah tugas utamanya. Aliran berbagai hadiah dan souvenir dari setiap sponsor merupakan tugas tambahannya. Ia piawai mengelola keuangan. Melalui Soskamzar, sosok Sri Mulyani tampak dalam dirinya. Hmmm...

SOSKAMZAR DALAM KEBERSAMAAN


(Tersisa dari Soskamzar – Catatan 4)
Awalnya seperti sebuah paksaan. Padahal jelas sebuah kebutuhan dari selururh rangkaian yang mesti dijalani masyarakat dalam sebuah aksi penanggulangan kemiskinan. Awalnya adalah sebuah keniscayaan. Padahal jelas beragam kegiatan yang sifatnya pengumpulan massa sudah terbiasa dilakukan oleh masyarakat. Awalnya adalah sebuah cibiran. Padahal jelas sebuah tantangan yang dapat menghasilkan berbagai dampak dan pengaruh bagi siapapun yang di dalamnya melibatkan diri secara total, Pelibatan diri dengan penuh kesadaran dan ikhlas.
Adalah cita-cita bahwa Soskamzar harus terus berlanjut. Apapun bentuknya dan kapanpun waktunya serta di kelurahan manapun tempatnya. Satu hal, pelaksana utamanya adalah masyarakat yang dimotori oleh BKM. Melalui Soskamzar telah terjalin silaturahim dan keceriaan. Terlepas ada kekurangan di berbagai hal. Sisi profesionalisme dalam sebuah event sudah dapat ditangkap oleh masyarakat, khususnya BKM. Pembelajaran tentang pentingnya sebuah perencanaan, menjadi bekal berharga dalam merangkai langkah selanjutnya. Pembelajaran tentang bagaimana pentingnya dan sangat besar pengaruhnya dari sebuah ‘benih kebaikan’ yang telah kita tanam. Sebuah benih kepercayaan.
BKM Jatiwaringin dapat menggelar Lomba Masak Bersama Forvita Margarine. Kegiatan dilaksanakan pada 4 Desember 2010. Bertempat di area kantor kelurahan, lomba diikuti oleh lebih dari 30 pasang peserta. Menu yang dilombakan adalah Menu Tahu, Tempe dan Nasi Goreng.
BKM Rasa Asih kelurahan Jatirasa kecamatan Jati Asih, lokasi non PAKET, tidak mau ketinggalan. Peninjauan kegiatan Soskamzar yang digelar BKM Bakti Mandiri kelurahan Jatisari, berbuah kemauan untuk menggelar RWT dalam kemasan beda. Ada rembug di dalam ruangan dan kemeriahan di luar ruangan. Di Sabtu, 18 Desember 2010, acara digelar. Perencanaan yang tidak optimal, mengakibatkan kegiatan di luar ruangan tidak berjalan dengan maksimal. Peserta Lomba Mewarnai dengan sponsor Stimuno, hanya diikuti 16 peserta. Panitia harus mengganti produk yang telah disiapkan. Lomba Masak bersama Forvita Margarine gagal dilaksanakan. Pihak Forvita yang telah memasang tenda, soundsystem, kompor, alat memasak, organ tunggal, spanduk, umbul-umbul dan perlengkapan lainnya, menuntut balik pihak panitia. Acara serupa dengan pembiayaan sepenuhnya ditanggung pihak BKM, harus digelar pada Desember 2010. Tidak boleh lepas untuk dilaksanakan di 2011.
Bersama Forum BKM kecamatan Jati Asih, BKM Rasa Asih dapat menggelar kegiatan Lomba Masak bersama Forvita. Perbaikan telah dilakukan. Persiapan lebih matang. Acara dapat digelar pada 25 Desember 2010. Diikuti lebih dari 50 pasang peserta, acara dibuka oleh Sekretaris Lurah Jati Asih. BKM sekecamatan Jati Asih jadi peserta. Tidak ketinggalan Tim PNPM dan Adv turut pula menjadi peserta. Usai acara, Forvita menyatakan kepuasannya.
Hiruk pikuk Piala AFF 2010, dibidik BKM Durenjaya dengan menggelar Nonton Bareng di area kantor kelurahan. Acara digelar pada 29 Desember 2010 selepas kegiatan RWT. Lomba Tarik Tambang, game, kuis dan doorprize menjadi daya tarik tersendiri selain layar lebar yang telah terpasang di atas panggung. Acara digelar pukul 16.00 WIB. Dalam Lomba Tarik Tambang, Tim Kelurahan menjadi juara, mendapat hadiah uang sejumlah Rp. 100.000. Tim Ojeg menjadi Runner Up dengan hadiah uang sejumlah Rp. 50.000. Sementara Tim Adv, tidak dapat berbuat banyak. Takluk 2 : 0 di tangan Tim kelurahan. Selepas maghrib, massa mulai menyemut. Jualan sponsor berupa Fatigon Spirit, C-Plus dan Mixagrip diburu warga. Hadiah berupa HP, payung, Jam dinding, tas ransel, tas pensil dan mug menjadi daya tarik. Meski Tim Garuda menang 2 : 1 dan tidak jadi juara, warga tetap puas karena dapat hiburan dan berbagai hadiah.
Melalui Soskamzar, banyak senyum yang terkembang. Meski ada senyum yang tertahan dan tak dapat dilepaskan, sebuah ungkapan kecewa pada juri karena tidak juara atau pada pihak sponsor karena tidak terpilih untuk mendapat doorprize dalam sebuah undian. Melalui Soskamzar, banyak tawa dan canda yang lepas bebas. Terhibur dengan guyonan dan atraksi yang digelar oleh panitia dan sponsor. Melalui Soskamzar, terbentuk sebuah kegiatan ekonomi. Umpama pasar kaget yang ternyata masyarakat dapat melaksanakannya dengan beragam kegiatan. Melalui Soskamzar, ungkapan akhir dari seorang warga menjadi demikian berharga dan membanggakan.
“Kami telah mencoba. Kami telah berbuat. Sebatas kami bisa. Selain kami akan dapat BLM, melalui Soskamzar kami dihibur dan diajak untuk ceria. Plus dapat hadiah. Melalui Soskamzar, kebersamaan kami semakin kuat. Kekompakan kami semakin nyata. Terima kasih atas Soskamzar yang sudah dilaksanakan di kelurahan kami”.
Ke depan, terbersit agenda besar. Tunggu tanggal mainnya.

NONTON BARENG FINAL AFF 2010


Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, di 29 Desember 2010, menggelar 3 acara sekaligus. Rapat Minggon, Rembug Warga Tahunan (RWT) BKM Durenjaya dan Nonton Bareng Final AFF 2010.
Dalam Rapat Minggon yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB,Sekretaris Lurah, Ibu Fitri menyampaikan informasi adanya kegiatan RWT BKM Durenjaya dan Nonton Bareng. Informasi ini disambut antusias oleh seluruh peserta rapat.
Selanjutnya dalam RWT yang dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB, acara dihadiri oleh para Ketua RW, RT, KSM, PKK, penerima manfaat, tokoh masyarakat, aparat kelurahan dan PJOK Kecamatan, Deden Y. Septiana. Informasi tentang Nonton Bareng, kembali menjadi daya tarik.Ibu Fitri mendukung penuh acara tersebut dan berpesan agar BKM Durenjaya terus meningkatkan kinerjanya serta mempertahankan prestasi yang telah diraihnya.
Acara Nonton Bareng didukung oleh Fatigon Spirit, mitra Soskamzaryang diinisiasi Tim Adv. Persiapan teknis di lapangan, BKM Durenjaya didukung oleh aparat kelurahan, LPM, Tim Adv dan Forum Ojeg kantor kelurahan. Di area parkir, sebuah layar kain, dibentangkan di atas panggung. Soundsytem milik kantor kelurahan siaga di kiri dan kanan panggung. Sebuah meja dengan tivi dan infocus, siaga sekitar 10 meter di depan layar.
Pada pukul 16.30 WIB, Muhammad Ilham, personil Fatigon Spirit, memulai rangkaian acara Nonton Bareng dengan lomba Tarik Tambang. Tim peserta lomba terdiri dari Tim Adv, Tim BKM, Tim Kelurahan dan Tim Ojeg. Masing-masing tim beranggotakan 5 orang.
Sementara Bu Lina, UPK BKM Durenjaya, yang beralih sejenak menjadi SPG Fatigon Spirit, penuh semangat mempromosikan jualannya. “Ayo beli. Fatigon Spirit. Tambah semangat dan semangat lagi. Ada PAKET Rp. 5.000 dengan 1 kupon dan PAKET Rp. 10.000 dengan 2 kupon”.
Gelaran Tarik Tambang, di game pertama mempertemukan Tim BKM dan Tim Ojeg. Skor 2 : 1 untuk kemenangan Tim BKM. Pada game kedua, mempertemukan Tim Adv dan Tim Kelurahan. Hasilnya, 2 : 0 untuk kemenangan Tim Kelurahan. Pada babak final, Tim Kelurahan menaklukkan Tim BKM dengan skor 2 : 1. Sebagai pemenang, Tim Kelurahan mendapatkan hadiah uang Rp. 100 ribu dan Tim BKM mendapat hadiah uang Rp. 50 ribu.
Tepat pukul 19.00 WIB, saat gelaran Final AFF dimulai, GARUDA DI DADAKU, berkumandang. Disuarakan oleh 300 orang lebih. Mulai dari anak ingusan sampai orang tua ubanan. Teriakan dan tepuk tangan bergantian seiring dengan keberadaan si kulit bundar.
Selepas babak pertama, saat penayangan iklan dan serunya para komentator bercerita, Ilham kembali menggelar Lomba Tarik Tambang yang diikuti secara spontan oleh 10 orang yang dibagi dalam 2 tim. Selepas itu, Ilham kembali beraksi dengan memberikan berbagai souvenir Fatigon Spirit bagi warga yang dapat menjawab kuis dan atau melakukan atraksi yang dimintanya.
Lima belas menit kemudian, seluruh warga kembali tertuju pada layar. Seolah sudah dapat diduga, apalagi setelah gagalnya Firman Utina melakukan tendangan penalty, Garuda berhasil ditaklukkan Harimau Malaya. Skor akhir 2 ; 1. Secara kebetulan sama dengan skor final lomba Tarik Tambang.
Hasil tersebut, menyiratkan rasa kecewa. Akan tetapi, terhadap seluruh penampilan Timnas semenjak babak penyisihan hingga babak final, memunculkan suatu kebanggaan dan harapan akan bangkitnya sepakbola di Bumi Nusantara.
Selepas pertandingan usai, Fatigon Spirit kemudian melakukan pengundian doorprize. Jam dinding, payung, botol minuman, tas, kaos dan sebuah HP CDMA, merupakan hadiah yang dapat diraih oleh warga yang telah membeli produk. Total ada 30 unit hadiah. Hadiah HP CDMA, secara kebetulan diraih oleh Ibu Lina, UPK BKM yang di sore hari beralih profesi menjadi SPG Fatigon Spirit.
Pukul 22.30 WIB, seluruh rangkaian acara berakhir. Souvenir dan berbagai hadiah plus gelaran lomba Tarik Tambang telah menjadi bagian lain dalam rangka fasilitasi bagi warga dan aparat kelurahan. Di sisi lain, kegiatan Nonton Bareng menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi BKM Durenjaya. Sebuah pembelajaran untuk menjadi EO. Sebuah pembelajaran yang juga membuktikan bahwa di PNPM MP – P2KP, telah dapat mendorong pelakunya untuk Lebih Ceria, Lebih Kreatif dan Lebih Peduli. Atmosfir tersebut akan ada, jika KITA MAU. Atmosfir itu semakin berasa, jika KITA MULAI. Atmosfir itu akan semakin luas, jika KITA MULAI SEKARANG.
Akhirnya, kalau bukan KITA, siapa lagi? Kalau bukan SEKARANG, kapan lagi?
BKM Durenjaya.
Jl, Prof. M. Yamin No. 1 RT 01 RW 06
Kelurahan Durenjaya.
CP : 081318327143, 08568818166, 021 – 8816618.

SOSKAMZAR BUKAN AGUSTUSAN


By Syamsul Rizal, Panitia Soskamzar Kelurahan Pekayon Jaya dan Tim Adv Kota Bekasi
Soskamzar? Apaan, tuch? Ada-ada saja Tim Advanced ini. Seperti itu pandangan awal kami. Selanjutnya, kami bingung dan jadi enggan karena kegiatannya tidak boleh pakai BOP BKM. Hati kecil berkata pesimis untuk dapat melaksanakan Soskamzar. Waktu yang singkat, hanya 2 bulan setelah rakor di tingkat kota, Soskamzar Pekayon Jaya dijadwalkan pada 21 November 2010, akan berdampak pada minimnya persiapan menjelang pelaksanaan. Namun, dengan tekad yang bulat, kami sadar bahwa BLM tidak akan selamanya ada dan kami harus mandiri.
17 Oktober 2010, rakor kami gelar untuk pembentukan panitia Soskamzar. Selain BKM dan Tim Adv, rakor dihadiri pemuda, tokoh masyarakat, staf kelurahan dan PJOK kec. Bekasi Selatan. Agenda selanjutnya, panitia melaksanakan pertemuan rutin setiap hari kamis.
Hari pelaksanaan kian mendekat dan teknis acara sudah matang, namun pemasukan yang sudah diterima baru sejumlah Rp. 150.000. Tiga hari tersisa, panitia meningkatkan perjuangannya. Setelah dilakukan loby pada beberapa pihak, terutama bantuan untuk tenda, kursi, panggung dan soundsystem, kami berkeyakinan Soskamzar dapat kami gelar. Selanjutnya partisipasi dana kami peroleh dari RW 22 (Rp. 350.000), RW 2 (Rp. 600.000), KSP Swamitra (Rp. 100.000) dan Vermint (Rp. 500.000). Total pemasukan dana Rp. 1.700.000. 
Minggu, 21 November 2010. Jam 07.00 WIB, semua panitia sudah bersiap-siap di area Ruko Ketapang Raya. Grup Musik Gambus Al-Musyaya menampilkan lagu-lagu Timur Tengah untuk menyambut seluruh warga yang mulai berdatangan. Tepat pukul 09.00 WIB, Soskamzar dimulai dengan atraksi dari Tim Marching Band TK Anglia RW 04. Penampilan mereka, membuat kami bangga. Acara Soskamzar dibuka dengan laporan panitia, sambutan PJOK dan pengarahan dari Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (Kapermas).
Acara yang bertemakan “Mewujudkan Kemandirian Menuju Masyarakat Bekasi Yang Cerdas, Sehat dan Ihsan” ini dimeriahkan stand BNI, BJBS, Swamitra, Vermint dan Stimuno. Stand KSM binaan UPK BKM dan dimeriahkan pula oleh para pedagang kaki lima. Lomba mewarnai berlangsung di dalam ruko dengan peserta dari PAUD dan TK binaan PKK yang ada di lingkungan Pekayon Jaya.
Soskamzar cukup menyedot perhatian masyarakat. Selain tempatnya yang strategis dan dilaksanakan pada hari minggu, warga mendapat kesempatan untuk mengetahui dan memahami peran dan fungsi BKM. Selain membuat tiga papan yang berisi berbagai dokumentasi kegiatan, BKM juga menyebarkan company profile. Koordinator BKM, H. Misin, memaparkan berbagai kegiatan tridaya kepada para tamu yang berkesempatan hadir.
Kerja keras terbayar sudah, acara pun berakhir sekitar pukul 14.30 WIB. Meskipun ada sedikit kecewa, terkait adanya beberapa kekurangan, antara lain : kekurangan tenda untuk acara pembukaan dan batalnya presentasi melalui infocus, namun itu semua menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga bagi kami. Agustusan sudah biasa kami laksanakan. Muludan atau Rajaban dan hari besar Islam lainnya, sering kami laksanakan. Tapi Soskamzar, benar-benar beda. Soskamzar bukan Agustusan. Perencanaan harus lebih matang. Sebuah tekad kami tancapkan dalam : Soskamzar tahun depan akan lebih baik dari tahun ini.

SOSKAMZAR = BUAH DARI KEBERSAMAAN


Pada awalnya pengurus BKM Perwira sangat pesimis dengan pelaksanaan Soskamzar – lelang amal PJM PRONANGKIS. Pelaksanaan Soskamzar dinyatakan oleh Tim Advanced tidak boleh dari BOP Sekretariat BKM. Dana harus dicari layaknya panitia Agustusan. Diawali dengan pembentukan panitia pada 25 Oktober 2010 dan setelah dihitung plus dituangkan dalam bentuk proposal, kegiatan Soskamzar ternyata memerlukan dana yang tidak sedikit. Bisakah?
Pada 30 Oktober 2010, panitia Soskamzar kembali menggelar rapat. Di luar dugaan, sambutan warga ternyata sangat tinggi. Dihadiri lebih dari 60 orang, warga menyatakan dukungannya untuk kegiatan Soskamzar.Mereka siap untuk menggalang amal dalam merealisasikan PJM Pronangkis dan kepedulian masyarakat. Pada 8 November 2010, proposal disebar. Pada 15 November 2010, semakin tergambar kesiapan untuk menggelar Soskamzar.
Berbekal dukungan masyarakat, panitia semakin giat untuk menyapa berbagai kalangan masyarakat, donatur, lembaga dan pengusaha lokal. Langkah semakin mantap manakala adanya komitmen dari seorang tokoh masyarakat untuk menyediakan tenda dan perlengkapannya. Kemudian muncul kesiapan dari warga lainnya untuk pengadaan organ tunggal plus penyanyinya. Berikutnya, mi Sedap, minyak goreng PALMA dan detergen Daia siap untuk menggelar produknya dengan harga murah. Beberapa stand lainnya, akan diisi oleh KSM binaan UPK BKM dan PKK serta mitra yang sudah dijajagi Tim Adv, yaitu Bank Jabar Banten Syariah, keagenan Prudential, permen Go Fresh dan Stimuno. Selain bazaar, digelar juga lomba Mewarnai dan Puisi.
Sabtu, 20 November 2010, kegiatan Soskamzar kelurahan Perwira digelar. Kegiatan secara resmi dibuka di aula oleh Camat Bekasi Utara. Wakil Ketua DPRD, Sutriyono, S.Pd, berkenan memberikan sambutan dan arahan. Demikian juga sekretaris Pokja PAKET, Sunandar. Dalam acara sosialisasi dan kampanye, warga menyatakan kesiapannya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PNPM MP dan PAKET.
Di area halaman kantor kecamatan, digelar 25 stand bazaar dan pameran. Warga datang berbondong – bondong. Stand mi, minyak goreng dan detergen menjadi favorit. Selain dapat menikmati mi goreng secara langsung, warga dapat membeli paket murah yang disiapkan oleh pihak Wings Food. Stand Bank Jabar Banten Syariah, dilirik warga untuk pembukaan rekening dan gadai mas. Sementara keagenan Prudential, bergerak lincah mencari prospek.
Di pendopo, kegiatan lomba Mewarnai (76 peserta) dan Baca Puisi (25 peserta) berlangsung meriah. Puisi berjudul ”Siapa yang Miskin?”, dibacakan dengan penuh gaya dan makna oleh seluruh peserta. Di tempat yang sama, setiap sponsor diberikan kesempatan untuk melakukan promosi. Setiap 3 peserta selesai membacakan puisi, hiburan lagu ditampilkan. Sejenak beberapa anggota BKM dapat berjoget ria dengan sang penyanyi dalam nuansa dangdut.
Rasa pesimis yang ada, telah berganti dengan kepuasan. Terlepas dari kekurangan yang ada, Soskamzar yang digelar BKM Perwira dapat berlangsung dengan lancar dan sukses. Warga berharap, kegiatan Soskamzar dapat dilaksanakan secara rutin dengan menggelar acara yang lebih banyak dan lebih massal. Melalui Soskamzar, secara tidak langsung, telah terjalin silaturahim antar seluruh elemen masyarakat dalam kemasan lain, tidak melulu dalam ruang dan sekat yang terbatas. Melalui Soskamzar, diharapkan semakin kuat kepedulian masyarakat untuk berswadaya, membangun lingkungan dan mengentaskan kemiskinan di Kelurahan Perwira.
(BKM Perwira – Tim Advanced Kota Bekasi).

PNPM MANDIRI PERKOTAAN ILHAMI SEPANJANG JAYA



By : Made Gede Yuliasa Wiwaha
Askot MK


Sebagian besar penduduk Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi adalah pendatang, yang berparadigma bahwa kota merupakan tempat yang tepat untuk melakukan perubahan nasib. Namun, ternyata Sepanjang Jaya hanya dianggap peristirahatan bagi sebagian kaum urban. Karena, target utama mereka adalah Jakarta.Keadaan tersebut dengan secara otomatis menimbulkan berbagai pengaruh terhadap lingkungan sekitar, baik dari segi ekonomi, lingkungan maupun sosial. Dampak positif yang dirasakan adalah terbukanya kesempatan kerja akibat tingginya permintaan barang dan jasa. Namun itu semua berbanding terbalik dengan kondisi sosial dan lingkungan, dimana masyarakat mulai mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kelompok, serta mulai tak peduli dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Beruntung, Sepanjang Jaya masih memiliki insan-insan peduli, yang memiliki modal niat dan tekad kuat. Dengan modal ini, mereka mulai menata kembali wilayahnya. Program Swadaya Masyarakat (PSM). Begitulah mereka menamakan kelompoknya. Dinamakan demikian, karena sumber pendanaan kegiatannya seratus persen murni berasal dari hasil swadaya masyarakat.
Kelompok tersebut berdomisili di RT 005/04, yang sekaligus merupakan wilayah sasaran kegiatan. Kelompok yang dibentuk pada 31 Mei 2010 ini mempunyai susunan kepengurusan sebagai berikut. Warnadi sebagai loodinator lapangan, Podo Saputro sebagai bendahara, serta beberapa warga lainnya sebagai kolektor, kontraktor dan operator sampah.
Sistem pengumpulan dana adalah dengan melakukan penagihan secara langsung kepada warga setiap bulan. Dana yang dikoleksi sebesar Rp10.000. Namun, dana ini baru bisa diperoleh dari sekitar 60% dari total jumlah warga.
Kegiatan yang telah dihasilkan PSM di antaranya adalah pembuatan jalan rabat beton sepanjang 350 meter dengan lebar 1,5 meter. Selain dapat memperlancar arus transportasi gang, juga dapat meningkatkan perekonomian warga. Hal ini terlihat dari rumah kosan warga, yang sebelumnya tidak diminati kini mulai dilirik. Bahkan, yang semula harga sewa kamar kos berkisar Rp100.000 per bulan, kini bulan pun naik menjadi sekitar Rp150.000 per bulan.
Berikutnya adalah pengelolaan sampah warga, yang bertujuan mengubah pola hidup warga yang telah terbiasa membuang sampah di sekitar bantaran kali. Sekarang warga diajak untuk membuang ke tempat pembuangan sampah khusus yang dibangun oleh PSM. Selain itu, PSM juga menyediakan gerobak sampah dan tong-tong sampah yang berfungsi untuk menampung sampah warga. Nantinya sampah itu dibawa oleh operator sampah ke tempat pembuangan sampah khusus.
Fakta ini menjelaskan baik secara langsung maupun tidak langsung keberhasilan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Bekasi, khususnya di Sepanjang Jaya. Memang tidak mudah mewujudkan hal tersebut, karena diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Di mana-mana, ternyata kunci utamanya adalah PEDULI.

LEBIH CERIA, KREATIF dan PEDULI


Awalnya terbersit sebuah keraguan. Bagaimana caranya menggelar berbagai kegiatan dengan biaya minim tapi meriah. Dikemas beda dan sejenak tidak melulu berbaju “BLM”. Digelar unik dan beragam agar semua yang hadir lebih ceria dan gembira. Soskamzar (Sosialisasi, Kampanye dan Bazaar) akan digelar di 8 kelurahan.
Awal Agustus 2010, isyu kampanye PAKET Tahap III dihembuskan. Pada September 2010, dilakukan gerilya pada 8 BKM penerima PAKET. Ada pertentangan dan ada penolakan. Semua bermuara pada pendanaan yang kemudian tertanam pada pembelajaran yang selama ini masih belum optimal. BLM di satu sisi telah demikian luar biasa memberikan pembelajaran bagi masyarakat, namun di sisi lain, BLM telah memanjakan masyarakat/BKM. BLM sudah tersedia, siklus dijalani, menyusun PJM Pronangkis, membentuk KSM, menyusun proposal, dana diserap dan kemudian pelaksanaan. Ada satu bidang yang belum tergali lebih dalam, penghimpunan swadaya dari berbagai potensi yang terdapat di masing-masing kelurahan. Swadaya cenderung milik masyarakat di tingkat RT dan RW. Swadaya dinilai sebatas gotong royong saja. Swadaya seolah hanya menjadi kewajiban lokal bagi masyarakat yang akan mendapatkan proyek. Perlu perubahan. Perlu penajaman. Perlu didorong dan dibangkitkan.
Soskamzar dilakukan untuk adanya sosialisasi secara massal. Kegiatan sosialisasi agar dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai balita hingga tua renta. Pemicunya adalah Lomba Mewarnai, kegiatan yang wajib dilaksanakan di seluruh kelurahan. Lomba Baca Puisi, Lomba Busana Muslim, Lomba Karaoke, Lomba Mancing, Lomba Posyandu, Lomba Balita Sehat dan pentas musik, merupakan kegiatan lain yang diinisiasi oleh masing-masing BKM.
Kampanye dilakukan dalam rangka penghimpunan swadaya dari berbagai lapisan masyarakat, kelompok peduli dan dunia usaha yang terdapat di setiap kelurahan. Kampanye untuk menyampaikan visi ke depan untuk kelurahan yang semakin baik dan sejahtera.
Bazaar dilakukan dengan menampilkan berbagai produk dari berbagai jenis usaha yang telah dijalankan oleh KSM binaan UPK. Peluang dapat diraih sekaligus karena pada acara dan tempat yang sama, hadir pula mitra dari lembaga pendidikan, lembaga keuangan/bank dan pengusaha.
Pada Oktober 2010, penjajagan sponsor/mitra digelar. Tim Adv merambah setiap sudut kota. Diawali Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), penjajagan menyebar ke berbagai arah. Dijajagi BNI, Telkom Flexy, Tuperwer, Koran Radar Bekasi, XL Center, BRI, PT Arnolt, Gramedia dan Rumah Zakat Indonesia. Hasilnya, pada 21 Oktober 2010, BNI, BJBS, Koran Radar Bekasi dan keagenan Prudential, bersedia menjadi mitra Soskamzar PNPM MP P2KP Adv PAKET Tahap III. Menyusul kemudian Stimuno, Indosat dan Kalbe Farma.
Di setiap kelurahan, BKM/panitia pun bergerilya. Sub agen semen Tiga Roda, Radio 8EH, Permen Go Fresh, Yayasan Granada Nusantara, Lembaga Kursus PEC, Makanan Sehat Milenia, Mie Sedap, Sabun Daia,Minyak Goreng PALMA, KSP Swamitra, RT, RW, Karang Taruna, Remaja Masjid, PKK,LPM, TK, PAUD, SD dan aparat kelurahan serta mitra lainnya, siap mendukung Soskamzar di masing-masing kelurahan. Dukungan yang dapat berlanjut menjadi sebuah kemitraan yang langgeng. Kemitraan dalam menatap 2011 – 2015. Kemitraan untuk jangka panjang. Kemitraan untuk membangun BUMI PATRIOT.
Manakala termenung di sebuah panggung dan melihat catatan yang sudah digariskan, keraguan telah berganti dengan keyakinan. Aktif di PNPM P2KP, sejatinya adalah membuat kita untuk LEBIH CERIA, KREATIF dan PEDULI.

RAPAT BKM SEKOTA BEKASI


Acara tingkat kota yang digelar pada tanggal 10 Agustus 2010 bertempat di aula Kantor Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, dibuka oleh Satker PNPM P2KP Kota Bekasi yaitu Drs. H. Hasbullah, .M.Si. Beliau mengucapkan terima kasih kepada relawan se-Kota Bekasi yang telah membantu membangun Kota Bekasi. Disampaikan tentang kegiatan PNPM MP yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, meski beliau sebagai Satker yang baru, apresiasi patut diberikan pada BKM. Lanjutnya, “Dengan adanya partisipasi masyarakat, dana yang dianggarkan untuk suatu kegiatan pembangunan terbukti melebihi dari volume yang ditargetkan. Wacana kegiatan APDB dengan mekanisme Penunjukan Langsung, ke depan dapat dilaksanakan oleh BKM. Syarat utama, tunjukkan kinerja yang baik dan kesiapan BKM beserta masyarakatnya secara maksimal.”

Selepas sambutan dan arahan Kepala Satker, acara Rapat BKM Se-Kota dalam rangka Menyusun PJM, diawali dengan materi capaian kegiatan yang diraih oleh BKM Margahayu Kecamatan Bekasi Timur. Kondisi BKM Margahayu yang sebelumnya berjalan lambat, kemudian bangkit kembali melaksanakan kegiatan pembangunan di masyarakat. Dari pengalaman BKM Margahayu ini , diharapkan akan memotivasi BKM lainnya untuk bangkit dan maju.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Koorkot PNPM MP, Yudhi Mauludin tentang Menyusun PJM Kota. Beberapa hal yang disampaikan antara lain, Pentingnya PJM, Maksud dan Tujuan Menyusun PJM Kota, Paradigma Nangkis, IPM MDGs, Kebijakan Pronangkis, Penetapan Kriteria Kemiskinan, Visi dan Misi Kota Bekasi serta Arah Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Daerah Kota Bekasi. Sebelum acara diskusi kelompok PJM Pronangkis per kecamatan, teknis dan mekanisme menyusun PJM Kota disampaikan oleh Koorkot P2KP Advanced, Maryana Ahmad.

Setiap BKM dengan berbekal PJM masing-masing, melakukan penilaian, pemberian skor dan perankingan untuk kemudian dilakukan rekapitulasi PJM dari seluruh kelurahan dalam kecamatan yang sama. Beberapa kecamatan tampak belum siap dalam melakukan rekapitulasi, terkait muatan PJM yang ada masih bersifat global dan belum detail. Kegiatan Menyusun PJM Kota akan dilanjutkan dengan menghimpun seluruh PJM dari setiap BKM pada 24 Agustus 2010. Selanjutnya akan dibahas secara intensif oleh Forum BKM Kota dengan melibatkan Forum BKM Kecamatan. Hasil bahasan internal BKM akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai SKPD terkait dan dilakukan pertemuan dalam wadah KBP.

Selepas penyepakatan agenda Menyusun PJM Kota, acara dilanjutkan dengan Perkenalan dan Sosialisasi Forum BKM Kota Bekasi yang dipandu oleh H. Muhammad Djafar selaku koordinator Forum BKM Kota dan Yatmiati, K., SE selaku sekretaris. Disampaikan Visi dan Misi Forum BKM dan program kerja yang digagas dan ditawarkan oleh Dewan Pakar, antara lain : Program Sister City, Pusat kajian & Pengembangan SDM, Kerjasama dengan BUMN/BUMD, bersinergi dengan Bank Mandiri, serta Pusat Bursa Komoditi.

Keberadaan Forum BKM yang telah direvitalisasi pada 8 Nopember 2009, bersekretariat di Gedung Graha Diva Kalimalang Bekasi, adalah sebuah harapan untuk melakukan sebuah ikatan BKM se-Kota Bekasi dalam rangka menjalin kemitraan dan bersama-sama dengan Pemkot dan kelompok peduli, untuk menanggulangi kemiskinan di Kota Bekasi.

(Ema Iklima Dini, Askot MK P2KP Adv Kota Bekasi).

MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB


BY BKM HARAPAN JAYA

H. Muctar SM,SH, Sekertaris BKM Harapan Jaya Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, tampak begitu gelisah. Kegelisahannya dipicu oleh angka pengangguran di Kota Bekasi yang masih cukup tinggi. Di mata pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, penanggulangan kemiskinan masih sebatas wacana dalam seminar dan diskusi.
Pada November 2009, dalam obrolan santai dengan para Pimpinan Kolektif KBM Harapan Jaya, ayah 3 anak yang akrab dipanggil dengan panggilan “Pak Mucthar” ini, menggulirkan gagasan tentang chanelling dengan beberapa perusahaan di kawasan Jababeka dan Lippo Cikarang. Gagasannya langsung ditangkap Koordinator BKM Harapan Jaya, H. Sayuthi Shofyan Mz dan Pimpinan Kolektif lainnya pun menyatakan siap mewujudkannya dalam tindakan kongkret, mencarikan umpan untuk kaum miskin.
Selanjutnya pada Januari 2010, Pimpinan Kolektif BKM mengadakan kunjungan ke sebuah perusahaan di Cikarang, yaitu PT Trias Ridha Utama Bekasi. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam perakitan kabel listrik. Dalam dialog bersama pimpinan PT Trias, Ir Rais Rahmat,M.Si, BKM Harapan Jaya mencoba menawarkan hubungan kemitraan (chanelling). Alhamdullilah, tawaran tersebut disambut dengan baik.
“Hidup itu saling berbagi,” kata Rais Rahmat. ”Inilah misi luhur Islam, yaitu menaburkan rahmat bahagia semesta alam,” sambungnya. Kaum miskin, menurut Rais, tidak semestinya menengadahkan tangan mengharap belas kasian oranag lain. Rasulullah SAW menegaskan, tangan di atas lebih mulia ketimbanag tangan di bawah. Ini maknanya, kaum miskin tak layak untuk meminta-minta. Mereka mesti mengais rezeki dengan tangannya sendiri. Inilah yang disebut ETOS KERJA.
“Kami bangga, jika BKM Harapan Jaya berupaya membangun etos kerja kaum miskin itu. Karena itu, kami mendukung penuh upaya BKM Harapan Jaya memberikan pelatihan perakitan alat listrik pada waraga miskin. Insya allah, tenaga-tenaga yang sudah terlatih itu akan kami pekerjakan lewat kegiatan Home Indusatri. Skill atau kemampuan merupakan umpan terbaik. Umpan itulah yang akan menghasilkan ‘ikan-ikan’ di kolam PT Trias, “papar pria yang juga aktif sebagai tenaga ahli di DPR-RI itu.
Akhirnya, pada awal bulan maret 2010, BKM Harapan Jaya menyelenggarakan PELATIHAN PERAKITAN ALAT LISTRIK bekerja sama dengan PT Trias Ridha Utama. Pelatihan dilaksanakan dengan sumber dana dari BLM PNPM MP sebesar Rp 8 juta rupiah dan swadaya sebesar Rp. 3,2 juta rupiah. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Pada pertengahan maret 2010, ke-20 tenaga kerja yang sudah dilatih itu, dipekerjakan oleh PT Trias di bawah koordinasi BKM Harapan Jaya yang dimotori oleh Alfian (manajer Produksi), Jatmiko(Manajer Keuangan), Ir.Yanti Rosmianti (Kepala Bagian Administrsi dan keuangan), Muhamad Akib (Direktur Oprasional). Di tangan para Leader tersebut, keterampilan merakit alat-alat listrik terus di tingkatkan. Pelatihan lanjutan dilaksanakan enam kali dalam satu minggu dengan peserta sekitar 60 orang.
Di bawah kendali Empat Serangkai tersebut, terpikul sebuah amanah untuk mensinergikan kepedulian PT Trias di kelurahan Harapan Jaya. Sebuah tugas untuk mengubah nasib kaum miskin agar bisa hidup layak. PT Trias dan BKM Harapan Jaya berharap pada Agustus 2010 nanti sudah bisa diserap sekitar 1.000 tenaga kerja di kelurahan Harapan Jaya. Di kelurahan lain di kecamatan Bekasi Utara, ditargetkan 500 tenaga kerja. Demikian tutur Muhammad Akib, Direktur Oprasional PT Trias Cabang Harapan Jaya.

Perakitan alat- alat listrik yanga dikerjakan secara Home Industry itu, menurut Akib, sudah mendapat sertifikat ISO. Sehingga perakitan yang dilakukan warga harus memenuhi standar mutu internasional karena hasil rakitan itu akan diekspor ke beberapa Negara di Asia dan Eropa. Untuk menjaga kualitas, tenaga kerja yang sudah dikirim BKM ke PT Trias, harus terus di tingkatkan etos kerjanya, kualitas produksinya dan target produksinya. Hal lainnya, BKM Harapan Jaya dan PT Trias cabang Harapan Jaya, secara periodik – dua mingguan – melakukan motivasi.
Berkaitan dengan peningkatan dan kualitas produksi, ditangani oleh Alfian, kegiatannya dipantau berdasarkan hasil kerja per jam. Pada minggu pertama kerja, seorang pekerja dapat menghasilkan 50 pcs per jam. Pada minggu kedua diharapkan sudah dapat menghasilkan 100 pcs per jam. Jika setiap orang bekerja 8 jam, maka akan diperoleh hasil produksi 800 pcs.
“Kalau seorang pekerja bisa menghasilkan 800 pcs per hari, maka selama 26 hari kerja akan menghasilkan 20.800 pcs. Jika dikalikan dengan upah medium Rp 35, akan dihasilkan upah Rp. 728.000 per bulan. Pendapatan ini akan bertambah jika dalam keluarga tersebut, terlibat juga suami atau anak. Walhasil pendapatan tambahan lewat home industry ini tidak kalah dengan upah minimum para pekerja di pabrik.” Papar M. Akib.
Adanya channeling ini sangat membantu masyarakat. Mereka tidak perlu jauh – jauh mencari pekerjaan, BKM Harapan jaya telah mampu mendatangkan penghasilan bagi mereka yang rajin, teliti dan mau bekerja keras.
Soal peningkatan produksi, Alfian yang duduk sebagai manager produksi PT Trias menyampaikan, setiap 10 orang tenaga kerja dipimpin oleh seorang Leader. Sang leader inilah yang memeriksa mutu hasil kerja setiap anggotanya. Hasil cek mutu dari leader itu, kemudian dicek kembali oleh tenaga Quality Control yang ada di Bagian Produksi PT Trias. Jika belum memenuhi standar mutu, maka leader yang bersangkutan harus memperbaiki produksinya. Alhamdulillah, kata Alfian, kualitas hasil kerja dari warga Kelurahan Harapan Jaya, pada Mei 2010 ini, kualitas sudah bisa 95%.
Tugas leader selain mengontrol mutu, juga mencatat hasil produksi dari setiap tenaga kerja, mengambil dan mengantarkan material ke PT Trias. Leader juga melakukan pekerjaan perakitan bersama keluarganya. “Jadi leader ini, selain mendapat upah dari hasil kerjanya juga mendapat upah dari PT Trias. Untuk tiap bulannya, pendapatan leader ini cukup layak,” Ujar Jatmiko, Manajer keuangan di Harapan Jaya.
Upah untuk setiap tenaga kerja ini, kata Jatmiko, dibayar bulanan. Upah yang diberikan PT Trias bervariasi, mulai dari Rp 10 sampai Rp 65 per pcs. Besar-kecilnya upah tergantung pada tingkat kesulitan pekerjaannya dan kemaun. Kemauan, semangat dan kerja keras yang tinggi, akan berimbas pada penghasilan yang semakin tinggi.
Upaya untuk MEMUTAR RODA PERUBAHAN NASIB ini, layak untuk kita dukung. Upaya yang berawal dari sebuah gagasan sederhana, menyikapi angka pengangguran. Upaya ini akan dilanjutkan dengan penyediaan workshop dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT Trias, sebagai pusat pelatihan dan produksi.

SOSIALISASI KREDIT MIKRO


Sulit untuk memulai. Berbagai pertimbangan terkadang malah menjadi hambatan bukan dijadikan media untuk mengumpulkan berbagai potensi dan kekuatan. Begitu cahaya mulai tersingkapdari balik tirai, senyuman dapat mengembang. Ide biarkan bergerak bebas menjalar ke seluruh urat nadi dan darah......Harus kita mulai. Jangan ditunda. Sekarang!!!

Kegiatan sosialisasi program kredit mikro dari lembaga keuangan pada BKM di kota Bekasi, sebuah tantangan untuk menjembatani masyarakat dengan dunia perbankan/lembaga keuangan. Mendekatkan perbankan dengan masyarakat dan ke depan mengubah pandangan masyarakat tentang perbankan yang selama ini tidak tepat bahkan kurang baik, antara lain : proses yang berbelit, susah dan lama adalah upaya awal yang ingin kita raih. Ke depan, masyarakat lebih familiar dan bisa tumbuh bersama perbankan atau sebaliknya, perbankan tumbuh bersama masyarakat.

Sosialisasi Kredit Mikro ditujukan bagi nasabah UPKBKM yang selama ini telah melakukan pinjaman sampai dengan 3 kali dan telah mencapai batas maksimal, yaitu Rp. 2 juta. 15 kelurahan di Kota Bekasi yang masih aktif menjalankan kegiatan ekonomi bergulir, merupakan target awal untuk kegiatan Sosialisasi Kredit Mikro. Secara bertahap, kegiatan sosialisasi telah dapat dilaksanakan di 3 BKM, yaitu BKM PWK Jatiwaringin Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, BKM Amaliah Jaya Kelurahan Pekayonjaya Kecamatan Bekasi Selatan dan BKM Durenjaya Kelurahan Durenjaya Kecamatan Bekasi Timur.

Kelurahan Jatiwaringin
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 9 April 2010 bertempat di aula kelurahan Jatiwaringin. Dihadiri oleh perwakilan dari BRI unit Pondok Gede, Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Gede, BNI 46 KCP Pondok Gede dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah Pondok Gede. Dihadiri oleh 33 peserta (nasabah UPK BKM dengan kinerja baik dalam pinjaman ekonomi bergulir), acara dibuka oleh kepala Kelurahan, Heryanto, A.P., M.Si.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan paparan progres channeling di Kota Bekasi yang disampaikan oleh Korkot P2KP Adv Kota Bekasi, Maryana Ahmad. Kegiatan channeling di kota Bekasi telah diikuti oleh 22 orang dengan nilai Rp. 154.500.000. Terdiri dari 6 laki-laki dan 16 perempuan. Lembaga keuangan yang turut berpartisipasi, yaitu KSP Swamitra As-syafi’iyah (5 orang), BRI Unit Jatikramat (7 orang) , BRI unit Durenjaya (9 orang) dan Bank Jabar Banten Cabang Kota Bekasi (1 orang).

Secara berurutan kemudian disampaikan materi sosialisasi oleh perwakilan BRI Unit Jatiwaringin (Giri Laksomono – Account Officer), Bank Syariah Mandiri (Eman Sulaeman – Acoount Officer)), BNI 46 (Maya A. Indrasti) dan KSP Swamitra As-Syafi’iyah. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang diajukan, yaitu berkaitan dengan : persyaratan pengajuan pinjaman, permasalahan yang pernah dialami dan detail setiap produk / program yang telah dipaparkan oleh masing-masing narasumber.

Setelah penutupan, beberapa peserta melakukan pendekatan secara personal pada perwakilan tiap lembaga keuangan. Hingga saat ini, telah dilakukan pembiyaan untuk 2 orang nasabah dari BRI Unit Jatiwaringin. Kaitannya dengan BNI 46, dijajagi program kredit untuk fasilitasi pengadaan rumah bagi nasabah UPK BKM yang memiliki rumah dengan status kontrak/sewa/numpang. Semoga semakin berkembang.

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA


Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Setiap hari adalah sebuah pengabdian. Setiap pengabdian diukur dari sebuah tindakan. Setiap tindakan diramu dalam sebuah rencana. Setiap rencana diawali sebuah ide. Singkatnya, setiap hari adalah cerminan dari sebuah ide.

Menggagas sebuah ide mesti ditopang kesiapan untuk mengaplikasikannya. Diawali dengan pertemuan kecil. Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi. Stop!!! Jangan lupa, seluruh sumber daya mesti digali, didorong, dikerahkan dan digerakkan.

Sebuah ide yang muncul adalah melaksanakan lokakarya dan sosialisasi di tingkat kecamatan. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI DALAM. Sebuah upaya MEMBANGUN DARI BAWAH. Sebuah upaya setelah upaya lain ditempuh dan dijalani serta telah melalui berbagai evaluasi dan analisa. Kegiatan lokcam didanai secara swadaya dari setiap BKM, Tim PNPM MP dan P2KP Adv serta pihak kecamatan. Lokcam segera maju terkait Lokakarya Peran Fungsi di tingkat kota masih terganjal beberapa persoalan. Lokcam akan menjadi suatu catatan dan rekomendasi dalam lokakarya kota yang direncanakan awal Juli.

12 kecamatan di Kota Bekasi menjadi target kegiata Lokakarya Kecamatan. Kegiatan Lokcam di kota Bekasi, terakhir dilakukan pada tahun 2008. Lokcam dibutuhkan untuk menggerakkan kembali Forum BKM Kecamatan, menyebarkan virus keberhasilan yang telah dicapai BKM dan menatap impian 2014. Best practise dan atau cerita dari web dan blog, dikumpulkan. Diburu dengan jepretan kamera berbagai suasana kondisi kemiskinan dan pembangunan di setiap kecamatan. Dikumpulkan juga dokumentasi dari kegiatan tridaya yang sudah dilakukan. Aneka jenis photo di google.com dan yahoo.com, tak lepas dari target buruan. Jadilah tiga materi utama – mengusung tema out of the box : Progres PNPM – P2KP di setiap kecamatan, Merangkai Senyum di setiap kecamatan dan Bercermin dari Sepakbola.

Lokcam 2010 diawali di kecamatan Bekasi Selatan. Dilaksanakan pada 10 Juni 2010, bertempat di aula kecamatan. Acara dibuka oleh Sekcam Bekasi Selatan, Drs. Oke Kusmayadi. Acara diawali dengan laporan PJOK. Selanjutnya disampaikan laporan secara singkat dari masing-masing BKM, yaitu BKM Bina Mandiri Kelurahan Marga Jaya, BKM Amaliah Jaya kelurahan Pekayon Jaya, BKM Setia Makmur kelurahan Jaka Setia, BKM Maju Bersama kelurahan Jaka Mulya dan BKM Amanah kelurahan Kayuringin Jaya.

Lokcam berikutnya dilaksanakan di kecamatan Jatiasih pada 17 Juni 2010. Pada sesi laporan BKM, sebuah kejutan dimunculkan oleh BKM Jatiasih, materi ditampilkan dalam bentuk power point. Sebuah prestasi yang mesti dihargai dan dibanggakan. Prestasi tersebut dianugerahi sebuah buku berjudul AKU TIDAK MAU KAYA TAPI AKU HARUS KAYA yang diserahkan oleh PJOK Jatiasih, H.Drs. Abdul Kadir. Pada lokcam kali ini, disampaikan juga sebuah materi motivasional dan unik, yaitu BERCERMIN DARI SEPAKBOLA.

Lokcam ketiga dilaksanakan di kecamatan Pondok Gede pada 18 Juni 2010. Acara dibuka oleh Camat Pondok Gede, Ayip Syafrudin, S.Pd. Sebuah kebanggaan karena kehadiran sosok seorang camat dalam kegiatan PNPM MP dan P2KP Adv di tingkat kelurahan dan atau kecamatan, masih dapat dihitung dengan 5 jari. Masih jarang pimpinan di tingkat kecamatan hadir dan selalu diwakilkan pada PJOK. Kehadirannya menjadi sebuah dian dalam sebuah ruang remang-remang untuk berubah menjadi semakin terang.


Kegiatan lokcam selain dihadiri oleh BKM, juga dihadiri oleh Lurah, Kasie Ekbang, LPM, PKK, Karang Taruna dan perwakilan dari FBKM Kota. Pada Lokcam kedua, acara dihadiri oleh SKPD, TKPK dan Pokja. Pada Lokcam ketiga, turut hadir adalah rekan dari media cetak.

Beberapa hal yang menjadi catatan lokcam adalah : pertemuan BKM sekecamatan, dilaksanakan setiap tiga bulan. Tahun 2010, pertemuan akan dilanjutkan pada September dan Desember. Agenda pada September 2010 adalah refresh dan pembentukan Forum BKM Kecamatan dalam nuansa Ramadhan 1416 H. Acara ini akan ditindaklanjuti dengan sosialsasi dan lokakarya di setiap kelurahan. Catatan lainnya, Tim Inti dari setiap kecamatan akan memberikan laporan singkat hasil lokcam pada camat.

Fakta yang paling nyata dari laporan BKM adalah : BLM yang diterima oleh setiap kelurahan selalu bersanding dengan swadaya masyarakat. Sebuah fakta yang mesti dicermati oleh semua pihak, MASYARAKAT BISA BERBUAT LEBIH BAIK DAN AMANAH APABILA DIBERI KESEMPATAN.

BERCERMIN DARI SEPAK BOLA


Sebuah catatan dari Lokakarya Kecamatan (2)

Hingar bingar World Cup 2010 menjadi bagian dari sebuah ide yang tiba-tiba menggelitik. Ide yang mesti dikemas apik untuk disampaikan pada peserta lokakarya kecamatan. Ide kecil dengan tampilan sederhana namun berharap dapat berdampak besar pada semangat para pelaku penanggulangan kemiskinan.

Jatidiri
Sepakbola yang dikelola klub, pemerintah dan atau penyelenggaraan sebuah turnamen, dicerminkan dengan hadirnya logo dan atau maskot. Logo yang penuh dengan arti dan maskot yang menggambarkan makna dari seni bermain sepakbola. Dalam setiap penyelenggaraan World Cup, kedua hal tersebut selalu ada. Logo dengan warna khas Afrika Selatan dan Zakumi, hadir di World Cup 2010. Di lingkungan kita, hal tersebut telah juga hadir. Logo PNPM MP, Logo P2KP Adv dan Maskot Sang Elang. Bagaimana dengan BKM? Jangankan maskot, di beberapa BKM, logo masih menjadi barang langka.

Impian
Piala World Cup, piala LSI dan piala lainnya adalah satu impian yang ingin diraih setiap pemain. Impian kecil lainnya, turut mendukung impian besar tersebut, yaitu menjadi pemain hebat, menghidupi keluarga dari bermain sepak bola, mengharumkan nama daerah dan negaranya atau berkeliling nusantara dengan bermain di banyak klub. Apa impian yang ingin dibangun oleh PNPM MP? Apa yang ingin diraih P2KP Adv? Impian apa yang dicapai BKM? Impian? Sebuah harapan untuk perubahan dan maju.

Basecamp
Mesti ada. Jadilah PERSIB kesulitan mencari tempat untuk menggelar pertandingan kandang manakala, stadion Si Jalak Harupat dalam kondisi perbaikan. Akhirnya pertandingan digelar di Kabupaten Karawang. Demikian juga dengan kesekretariatan BKM. Hal tersebut adalah sebuah cerminan keseriusan dalam pengelolaan penanggulangan kemiskinan. Jika ini ada, akan jelas tempat yang dituju oleh warga untuk menyampaikan aspirasi, saran atau keluhan. Pengurus BKM akan nyaman mengadakan sebuah rembug tanpa khawatir diminta pindah atau bahkan diusir apabila tempatnya akan dipakai oleh pihak lain. Sekretariat BKM? Sebuah kekuduan.

Kebersamaan
Hebatnya Cristiano Ronalda, tak lepas dari dukungan pemain di belakangnya. Bahkan sang penjaga gawang sekalipun, pemain yang tidak keluar dari kotak penalti, adalah pemain yang juga memberikan dukungan pada tajamnya sebuah serangan yang dibangun. Awal sebuah gol, kadang terjadi dari tendangan gawang yang penuh perhitungan. Gol Miroslav Klose ke gawang Inggris sebagai satu bukti. Kebersamaan di BKM mutlak dibutuhkan dan harus diawali dengan 1 jiwa 1 rasa 1 asa. Saling percaya mesti ditumbuhkan. Bersama Kita Bisa.

Sang Pemimpin
Jose Mourinho (membawa Inter Milan juara Liga Champion 2010), Fellipe Scolari (menjadikan Brasil 4 kali juara World Cup) dan Alex Ferguson (11 kali menjadikan Manchester United pemegang tahta Premier League) adalah contoh beberapa pelatih yang dapat mewujudkan sebuah impian dan berhasil menggerakkan seluruh sumber dayanya. Di balik sebuah pimpinan kolektif, sosok koordinator BKM, adalah figur penting. Figur yang mesti memiliki kepemimpinan yang mumpuni. Kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan yang menyatukan keberagaman.

Banyak hal yang dapat dipelajari dengan BERCERMIN DARI SEPAKBOLA. Impian harus diraih dengan Berdoa, Berlatih, Komunikasi yang terbuka, Promosi yang dikemas apik, Kaderisasi yang berkelanjutan, Berlatih, Taat pada Aturan Main, Bermain Bersih dan Berjuang Keras. Menerima Kekalahan dan menjadikan Kemenangan untuk Bersyukur dengan berbuat lebih baik lagi. Hingga dapat bermain di berbagai jenjang/kelas : sepakbola RW, kelurahan, kecamatan, kota, propinsi, nasional, regional bahkan Piala Dunia. Sepakbola adalah Sebuah Kebanggaan. Dibuktikan dengan keterlibatan emosi, pikiran, hati dan air mata. Sepakbola memiliki Fans Sejati bahkan di beberapa tempat, terdapat pendukung yang sangat fanatik. Pendukung yang bisa berujar lantang “I Love You Full” – “You Allways In My Heart”. Sepakbola menjadi Sebuah Magnet dan Atmosfernya demikian berasa. Ujungnya, menjadi seorang pemain sepakbola pun adalah perwujudan dari sebuah HIDUP YANG BERMAKNA.

Bagaimana dengan PNPM MP, P2KP Adv, Konsultan, BKM dan KSM? Bagaimana pemdanya? Bagaimana kelompok pedulinya?

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys